Hajad Dalem Yasa Peksi Burak
( Isra Mi'raj raj )
Selasa (2/4) atau 26 Rejeb 1952 Be, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat baru saja menggelar Hajad Dalem Yasa Peksi Burak atau peringatan Isra Mi`raj di Bangsal Sekar Kedhaton. Putri sulung Sultan, GKR Mangkubumi, memimpin jalannya prosesi ini mulai pukul 09:00 hingga 15:00. Turut hadir dalam prosesi tersebut para Sentana Dalem Putri dan Abdi Dalem Keparak. Ini adalah tradisi membuat hiasan dari kulit jeruk berwujud burung buraq (Peksi Buraq) atau kendaraan Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu sholat. Selain itu juga dibuat hiasan pohon buah dan pohon bunga yang dahulu digunakan dalam dakwah Islam yang agak menarik perhatian masyarakat.
Kulit-kulit Jeruk Bali yang tebal dibentuk dan diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung. Burung jantan diberi jengger untuk membedakannya dengan burung betina. Rangkaian pohon buah, rangkaian bunga melati, dan kantil hanya dapat dibuat oleh kerabat dekat sultan. Sedangkan pembuatan pohon bunga atau taman bunga, dilakukan oleh Abdi Dalem Keparak.
Selepas ashar, Peksi Burak didoakan oleh Abdi Dalem Kaji untuk selanjutnya diarak menuju Masjid Gedhe. Abdi Dalem Suranata yang bertugas menyerahkan Peksi Burak kepada Abdi Dalem Pengulon. Penyerahan dilanjutkan dengan doa memohon keselamatan dan kesehatan bagi Sultan dan keluarganya, kelestarian Keraton Yogyakarta, serta kesejahteraan rakyat.
Dikarenakan adanya Upacara Sugengan, Keraton Yogyakarta akan ditutup selama satu hari pada hari Jumat (5/4). Keraton akan buka seperti biasa pada Sabtu (6/4) mulai dari jam 8.30 pagi hingga jam 2 siang
---
This Tuesday (2/4) or 26 Rejeb 1952 Be, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat held the Hajad Dalem Yasa Peksi Burak, or the commemoration of Isra’ Mi’raj at Bangsal Sekar Kedhaton. The Sultan’s eldest daughter, GKR Mangkubumi, led the procession which started at 9 until 3 pm. Female relatives of the Sultan and Keparak Royal Courtiers also attended the procession. This is the tradition of making decorations made of pomelo peels in the shape of buraq (Peksi Buraq) or the vehicle of Prophet Muhammad SAW when he received the command to pray. Besides, fruit and flower trees decorations were also made, and these used to be utilized in the spread of Islam which attracted the people.
Thick pomelo peels will be shaped and carved into the shapes of bodies, necks, heads, and wings of birds. The male birds will be given jengger (cockscomb) to differentiate them with the female birds, the miniature of fruit trees, jasmine flowers, and kantil could only be made by sultan’s close relatives. Meanwhile, the flower trees or flower gardens, are made by Keparak Royal Courtiers.
After Ashar, Peksi Burak would be blessed by Kaji Royal Courtiers to be then marched to the Grand Mosque. Suranata Palace Courtiers will give the Peksi Burak to Pengulon Royal Courtiers. This was then continued with prayers to ask for safety and health of the Sultan and his family, the preservation of the Royal Court of Yogyakarta, as well as the people’s wealth.
Due to Upacara Sugengan, Keraton Yogyakarta will be close for one day on Friday (5/4). Keraton will open as usual on Saturday (6/4) start from 8.30 am to 2 pm
Photo: Tepas Tandha Yekti



Tidak ada komentar:
Posting Komentar