Bedhaya Herjuna Wiwaha ini menceritakan proses pengangkatan KGPH Mangkubumi menjadi Sri Sultan HB X. Pada masa Sultan Hamengkubuwana I beliau membangun tari bedhaya tersebut sebagai tarian ritual istana. Disebut ritual karena ada persyaratan-persyaratan tertentu di dalam penyelenggaraannya.
Justru persyaratan inilah yang membuat tari bedhaya ini unik dan mengagumkan. Persyaratan itu misalnya seperti penari harus suci (tidak sedang menstruasi), sebelum pertunjukan harus berpuasa, tempatnya suci di Bangsal Kencana, ada sesaji, waktunya tertentu, ada pemimpin, dan lain-lain.